Aksi unjuk rasa ini berlangsung menyusul ledakan bom yang menghantam para demonstran pada Jumat, 17 Januari kemarin. Seorang demonstran tewas dan puluhan lainnya luka-luka dalam insiden tersebut.
Ketegangan pun meningkat usai ledakan bom mematikan yang belum diketahui pasti siapa pelakunya itu. Seorang demonstran berumur 46 tahun meninggal hari ini akibat luka-luka yang dideritanya dalam insiden itu.
Ribuan demonstran kembali tumpah-ruah di pusat kota Bangkok hari ini sembari mengibarkan bendera-bendera nasional Thai.
"Kita harus melanjutkan perjuangan kita karena apa yang kita lakukan adalah demi negara kita," kata pemimpin demo, Suthep Thaugsuban kepada para wartawan seperti dilansir kantor berita AFP, Sabtu (18/1/2014).
Otoritas setempat menyatakan, sebanyak 37 orang juga terluka dalam insiden ledakan bom tersebut. Dari jumlah itu, 11 orang di antaranya saat ini masih dirawat di rumah sakit. Belum diketahui siapa pelaku serangan bom itu. Namun para demonstran menyalahkan pemerintah atas insiden itu.
PM Yingluck tengah menghadapi aksi-aksi demo yang telah berlangsung lebih dari dua bulan terakhir. Para demonstran oposisi bersikeras menuntut pengunduran diri Yingluck, yang pemerintahannya dianggap sebagai boneka kakaknya, mantan PM Thaksin Shinawatra.
Sebelumnya, delapan orang telah tewas dan ratusan orang luka-luka dalam berbagai kekerasan di jalanan sejak pecahnya aksi-aksi demo tersebut. Ini termasuk insiden-insiden penembakan yang dilakukan sekelompok pria bersenjata tak dikenal terhadap para demonstran.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar