Dalam sejarah perang dunia kaum perempuan biasanya selalu dikisahkan hanya berperan sebagai perawat atau mempersiapkan logistik tentara laki-laki. Namun tidak semua perempuan di medan perang berperan seperti itu. Sejumlah pejuang perempuan bahkan turut andil di garis depan melawan pasukan musuh. Keberanian dan ketangguhan mereka tidak kalah dengan tentara laki-laki. Beberapa nama mereka bahkan dicatat dengan tinta emas sejarah sebagai pejuang tangguh yang berhasil memimpin pasukan menghadapi kecamuk perang di negerinya.
1. Joan of ArcPerempuan pemberani ini berhasil memenangi pertempuran bersama pasukan Prancis sebelum akhirnya dia tertangkap dan dihukum mati pada Juni 1456.
Joan of Arc juga dikenal sebagai orang suci di kalangan umat Katolik lantaran dia mengaku mendengar suara malaikat yang mendukungnya memerangi pasukan Inggris. Dia dianggap pahlawan perempuan paling berpengaruh di Prancis.
Ayahnya seorang warga Aljazair dan ibunya berasal dari Tunisia. Keluarga Djamila adalah keluarga kelas menengah yang mampu menyekolahkan anak-anak mereka. Djamila merupakan satu-satunya anak perempuan di antara 7 saudara laki-lakinya.
Pada 1954 ketika revolusi meletus, bersama mahasiswa-mahasiswa Aljazair dia tergabung dalam Front Pembebasan Nasional Aljazair.
Perjuangannya melawan pendudukan Prancis di Aljazair tak hanya melalui jalur diplomasi. Dia juga aktif dalam baku tembak dengan pasukan Prancis.
Dia pernah mengebom sebuah klub tempat berkumpulnya pasukan muda Prancis pada 26 januari 1957. Kaki Damila tertembak ketika ditangkap pasukan Prancis pada 9 April 1957.
3. Opha Mae Johnson
ohnson diyakini perempuan pertama di dalam kesatuan Korps marinir Angkatan laut Amerika Serikat yang ikut berperang langsung dengan tentara Jepang.
Di saat kaum hawa lainnya hanya mendapatkan tugas sebagai juru masak dan juru cuci marinir, dia justru mendapatkan tugas sebagai pengatur serangan laut angkatan Laut marinir Amerika serikat di Perang Dunia kedua.
4. Loretta Walsh
Kegemilangannya dalam menerapkan strategi perang laut membuat Jerman harus kehilangan lima kapal tempurnya.
5. Cut Nyak Dhien
Tidak ada komentar:
Posting Komentar