Senin, 17 Februari 2014

Hengkang, Bos Motorola Pindah ke Dropbox

Jakarta - Bos Motorola Mobility Dennis Woodside memutuskan untuk hengkang. Dia rela meninggalkan jabatannya di Motorola Mobility demi posisi baru di yang akan segera ditempatinya di Dropbox.

Melalui blog resmi Motorola Mobility, Woodside mengatakan bahwa langkah yang diambilnya bukanlah keputusan yang mudah. Namun dia sangat yakin masa depan Motorola Mobility bakal terjamin. 

Apalagi mengingat masa depan Motorola kini berada di tangan raksasa teknologi China Lenovo. Seperti diketahui, Lenovo telah setuju untuk membeli Motorola Mobility dari Google senilai USD 2,91 miliar, hanya dalam waktu dua setengah tahun setelah perusahaan ini diakuisisi raksasa internet tersebut senilai USD 12,5 miliar.

"Berada di tangan Google, mereka memasukkan jiwa kesederhanaan dan sensibilitas terhadap software kepada kami. Sementara Lenovo, akan membawanya ke skala yang lebih layak lagi," tulis Woodside dalam blognya.

"Saya tidak ragu kedua perusahaan bisa bersama-sama akan menjadi kekuatan bagi kebaikan dalam industri mobile," tambahnya seperti dilansir Digital Trends, Sabtu (15/2/2014).

Diangkat menjadi Chief operating Officer Dropbox, Woodside akan mengerahkan keahlian dan pengalamannya lebih dari 10 tahun di Google dan Motorola untuk memperluas layanan online storage tersebut. Dengan demikian, Dropbox diharapkan bisa lebih besar secara global, dari startup menjadi kompetitor yang bersaing dengan Google Drive dan layanan sejenis lainnya. 

Sementara itu, CEO Dropbox Drew Houston menyambut gembira kedatangan karyawan barunya tersebut di perusahaannya. Dikatakan Houston, dia dan timnya sudah lama mengagumi kepemimpinan Dennis di Google dan Motorola. 

"Saya tak sabar membayangkan orang yang lebih baik akan menolong kami membawa Dropbox ke skala global," ujarnya. 

Dropbox yang berusia tujuh tahun memperlihatkan pertumbuhan yang stabil sejak diluncurkan. Layanan ini menggaet lebih dari 200 juta pengguna dan menerima jutaan dolar dalam berbagai bentuk kucuran dana. Bulan lalu, sebuah grup investor menyuntikkan dana senilai USD 250 juta untuk Dropbox.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar