Selasa, 20 Agustus 2013

Penembakan Polisi Marak, BNPT Sebut Ada Perubahan Strategi Teroris

Bandung - Penembakan polisi di Pondok Aren dipercaya oleh Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Ansyaad Mbai dilakukan oleh jaringan teroris. Penyerangan terhadap aparat negara seperti ini menurut Asyaad merupakan gejala internasional yang tak hanya terjadi di Indonesia.

Hal itu menurutnya dipengaruhi oleh adanya perubahan strategi jaringan teroris setelah Osama bin Laden tak lagi memimpin.

"Teroris sedang bergejolak, seperti di Irak puluhan polisi ditembaki, markas polisi di bom. Di Afganistan, Mendagri yang merupakan pimpinan polisi tewas dalam satu pesta. Begitu juga di Afrika Utara, Mesir dan Pakistan ini terjadi. Jadi ini memang gejala internasional, ada perubahan strategi setelah Osama bin Laden tak ada," ujar Ansyaad dalam acara diskusi BNPT dengan Jurnalis dengan tema 'Damailah Indonesiaku Bersama Cegah Terorisme' di Resto Bober di Jalan Sumatera, Selasa (20/8/2013).

Ia menuturkan, kebijakan Osama sebelumnya melarang untuk menyerang pemerintah Islam. Namun kini penyerangan terhadap pemerintah Islam jadi dihalalkan.

"Sejak 2010, pembunuhan dan penembakan pada polisi makin sering terjadi," katanya.

Polisi, sebagai penegak hukum dianggap sebagai thogut atau orang yang menghalang-halangi usaha mereka. Sehingga mendapatkan serangan-serangan dari para teroris.

"Apalagi kalau thogutnya itu dianggap bekerjasama dengan toghut yang lebih besar yaitu Amerika," tutur Ansyad.

Alasan tersebut menurutnya sama dengan berbagai serangan terhadap polisi atau penegak hukum di negara-negara lainnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar