Selasa, 20 Agustus 2013

Mendagri Suriname: Awake Dhewe Mbendino Ngimpi Iso Mulih Ning Jowo

Jakarta - Jika mendengar nama His Excelency (HE) Soewarto Moestadja, kebanyakan orang Indonesia pasti berpikir itu adalah orang Jawa. Namun, Soewarto adalah Menteri Dalam Negeri Suriname, sebuah negara di Amerika Selatan.

Jamak diketahui, Suriname mempunyai warga negara keturunan Jawa. Begitu juga Soewarto, kakeknya adalah orang Kebumen, Jawa Tengah. Leluhurnya dibawa pihak penjajah Belanda ke Suriname.

"Jaman diapusi Londo, kolonialisme, awake dhewe diarani golek kemakmuran, golek kerjo, supoyo iso sugih ing tanah sabrang ing Amerika Latin. Bukan ke Sumatra," kata Soewarto dengan Bahasa Jawa yang tidak lancar, Selasa (30/8/2013).

Artinya, " Zaman dibohongi Belanda dulu, kolonialisme, kita dikira mencari kemakmuran, mencari kerja, supaya bisa kaya di tanah seberang di Amerika Latin. Bukan ke Sumatera."

Soewarto menyatakan hal ini ketika berbicara pada diskusi 'Indonesia's Global Footprints In The World Community' pada Kongres Diaspora Indonesia II di JCC, Senayan, Jakarta.

Soewarto yang lebih sering berbicara dengan Bahasa Inggris menyatakan, lama-kelamaan orang-orang Suriname kangen dan penasaran dengan tanah leluhurnya.

"Suwe-suwe awake dhewe ning Suriname ambendino ngimpi kapan iso mulih ning Jowo (Lama-kelamaan kami di Suriname setiap hari bermimpi kapan bisa pulang ke Jawa)," kisah dia.

Kakeknya pun sempat kembali ke Desa Kalirancang, Kebumen, pada tahun 1950-an atas tawaran Belanda. Namun ternyata itu hanya muslihat Belanda. Kakeknya harus kembali lagi ke Suriname dan membayar biaya pulang kampungnya kepada pemerintah Belanda.

"Ping pindo arep diapusi, amergo simbah biyen nggawe kontrak lima tahun mulih (Dua kali kakek saya mau ditipu, karena kakek dulu membuat kontrak lima tahun pulang)," kisahnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar