Washington - Seorang pendakwah asal Amerika Serikat
menyerukan agar Al Qaeda melakukan serangan terhadap diplomat
negara-negara Barat. Pria kelahiran California, AS bahkan memuji
pembunuhan duta besar AS di Libya, beberapa waktu lalu.
Adam Gadahn yang seorang mualaf ini berkeinginan kuat untuk berjihad. Menurut Daily Mail,
Selasa (20/8/2013), dia bahkan mendorong umat muslim lain yang
berkecukupan untuk memberi imbalan bagi mereka yang membunuh duta besar
negara-negara Barat lainnya.
Hal ini disampaikan Gadahn dalam
pesan videonya yang berdurasi 39 menit seperti dilaporkan oleh SITE,
kelompok yang biasa memonitor pergerakan ekstremis Islam. Pesan tersebut
disampaikan Gadahn dengan bahasa Arab.
Dia bahkan menyebut
sasaran selanjutnya, yakni Duta Besar AS untuk Yaman. Dia meminta para
pelaku jihad yang kaya raya untuk menawarkan imbalan bagi setiap
pembunuhan diplomat senior AS lainnya.
"Imbalan ini memiliki efek
yang besar dalam menanamkan rasa takut yang besar dalam hati musuh kita
yang pengecut," ujar Gadahn dalam video tersebut.
"Mereka juga mendorong individu yang masih dipenuhi keraguan untuk melakukan kebaikan di jalan Allah," imbuhnya.
Pesan
Gadahn ini muncul setelah negara-negara Barat, terutama AS memutuskan
untuk menutup operasional kedutaan mereka yang ada di negara kawasan
Timur Tengah dan negara muslim lainnya. Penutupan dilakukan menyikapi
ancaman teror yang muncul terhadap fasilitas dan kantor kedutaan
negara-negara Barat.
Gadahn yang juga dikenal sebagai Azzam
al-Amriki ini tengah menjadi buronan aparat AS. Bahkan pemerintah AS
menetapkan imbalan US$ 1 juta bagi mereka yang bisa menangkapnya.
Hal
ini bukan yang pertama kali Gadahn menyerukan serangan terhadap
diplomat negara Barat. Pada tahun 2007 lalu, dia memperingatkan bahwa Al
Qaeda akan menyerang kedutaan AS sebagai pembalasan atas perang di Irak
dan Afghanistan. Biro Investigasi Federal (FBI) sendiri berusaha
memburunya untuk diinterogasi. Diyakini Gadahn berada di Pakistan sejak
tahun 2004.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar