Jakarta - Dana masa reses anggota DPR terbilang cukup
besar. Ketua DPR Marzuki Alie menilai dana yang ada sekarang masih
kurang jika dibandingkan kebutuhan kunjungan ke daerah.
"Yang
jelas Rp 150 juta (sekali reses) itu wajib ada pertemuan dan itu kurang
banyak," kata Marzuki Alie di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Jumat
(16/8/2013).
Marzuki menuturkan, sebagai anggota DPR ia merasakan
betul bagaimana penggunaan dana reses itu dibanding kebutuhan untuk
pemberdayaan konstituen di dapilnya.
"Masyarakat masih perlu kalau diundang itu misal kita kumpulkan 500 orang, kali 100 ribu saja itu Rp 50 juta," ucapnya.
"Jangan
anggap (anggota DPR) ini orang kaya, yang diundang itu masyarakat bawah
yang kadang perlu bingkisan dan ongkos," imbuh Marzuki Alie.
Menurutnya,
semua penggunaan dan alokasi dana reses itu secara pribadi harus
dilaporkan oleh anggota DPR lengkap dengan bukti kegiatan seperti foto.
"Kalau sudah masuk DPR dan diberi tanggungjawab baru terasa (perlu dana lebih untuk konstituen)," ucap politisi Demokrat itu.
Sebelumnya,
uang yang ditujukan ke anggota DPR selama reses terhitung sangat besar
yaitu Rp 600 juta per tahun, hal itu masih ditambah uang transportasi
dan kunjungan ke daerah sebesar Rp 30 juta sekali turun ke lapangan,
sebanyak 15 kali pertemuan setahun.
"Jumlahnya bisa mencapai Rp 1 miliar, itu belum termasuk gaji," kata Sekretaris Fraksi Demokrat Saan Mustofa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar