Bandung - Sisca 'dijambret' dan tewas mengenaskan di
Sukajadi, Bandung, Senin (5/8) lalu. Hingga saat ini, keluarga belum
bicara panjang lebar. Apa yang sebenarnya terjadi?
Saat jenazah
Sisca dibawa dan diautopsi di RS Hasan Sadikin (RSHS) Bandung, beberapa
anggota keluarga hadir. Mereka enggan dikonfirmasi, selalu menghindar
saat dimintai tanggapan.
Hal serupa terjadi saat jenazah Sisca
dipindahkan dari RS HS untuk dikremasi, Selasa (7/8). Jenazah
ditempatkan di peti berwarna putih, dibawa dengan menggunakan mobil
ambulans. Isak tangis sang kakak yang memakai jaket rajut cokelat
mengiringi pengangkatan peti jenazah dari kamar mayat hingga ke dalam
ambulans.
Saat itu, anggota keluarga juga tidak memberikan
pernyataan panjang lebar soal Sisca. Alhasil, kematian Sisca tetap jadi
misteri.
Saat pelaku Ade Ismayadi (24) menyerahkan diri ke
polisi, Sabtu (17/8), keluarga Sisca juga tidak merespons. Berdasarkan
keterangan pelaku terkuak Sisca merupakan korban penjambretan. Pelaku
berjumlah 2 orang. Pelaku menyebut Sisca melawan dengan merangkul pelaku
dari belakang, terseret sepeda motor ratusan meter, dan akhirnya tewas
mengenaskan.
Perwakilan keluarga tak memberi komentar saat
mengambil barang di kos Sisca, Kamis (15/8). Baik soal tertangkapnya
pelaku maupun kematian Sisca. "Masih penasaran ya?" kata kakak Sisca
yang enggan disebut namanya saat itu.
Di lain kesempatan, seorang
kenalan Sisca, Reza (30), sempat berbincang dengan keluarga Sisca.
Bukan soal detail kejadian, melainkan hal lain. "Waktu kejadian, saya
foto ada 2 cincin di tangannya (Sisca). Tapi waktu saya melayat ke rumah
duka, keluarganya bilang salah satu cincinnya ada yang hilang," kata
Reza saat ditemui dirumahnya, Jalan Cipedes, Bandung, Kamis (15/8/2013).
Reza
menuturkan, berdasarkan cerita keluarga Sisca, perempuan cantik
tersebut memakai dua cincin berjenis berlian dan emas. "Yang hilang itu
cincin berliannya," ucapnya.
Anak pemilik kos, Darma (42) tak
mengetahui soal keluarga Sisca, tapi bisa menceritakan agak rinci soal
keperibadian manajer perusahaan pembiayaan itu. Darma menyatakan Sisca
pernah berpesan pada penghuni rumah agar tidak membuka keberadaannya di
rumah itu. "Kalau ada yang cari saya (Sisca-red) bilang enggak ada.
Kalau bilang ada yang pernah lihat ke sini, bilang sudah pindah," kata
Darma menirukan ucapan Sisca saat ditemui di rumah kos, Senin (12/8/)
lalu.
"Dia bilang enggak mau ketemu sama orang," tambahnya.
Selama
kos di kediaman orang tuanya itu, Darma mengaku tak pernah melihat ada
keluarganya yang datang. "Keluarga enggak pernah ada yang datang,"
tuturnya.
Sisca dipastikan memiliki hubungan khusus dengan
perwira Polda Jabar, Kompol Albertus. Ada foto dan surat cinta di kamar
Sisca. Polisi memastikan kematian Sisca tak ada hubungan dengan perwira
tersebut.
Apakah kejadian yang menewaskan Sisca murni
penjambretan sebagaimana pengakuan pelaku dan polisi? Atau ada hal lain?
Masih menjadi teka-teki, apa yang sesungguhnya terjadi pada manajer
cantik itu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar