Jakarta - Senator yang juga anggota DPD DKI Dani Anwar
mempersoalkan penertiban yang dilakukan Jokowi-Ahok di Tanah Abang,
Jakpus. Bukan soal PKL yang dia permasalahkan, tapi rumah potong hewan
yang dipindahkan.
"Pendukung Jokowi gelap mata, nggak tahu
posisi. Disangkanya rumah potong hewan bergabung dengan pedagang kaki
lima," jelas Dani yang 2014 maju menjadi anggota DPR lewat PKS ini saat
berbincang, Selasa (20/8/2013).
Dani menjelaskan, rumah potong
hewan ada di Blok G. Logikanya, rumah potong hewan yang sebagian besar
milik warga Tanah Abang itu tidak menyebabkan kemacetan.
"Concern saya tidak semena-mena, berikan alternatif buat mereka," tuturnya.
Memang,
kalau wilayah itu tidak sesuai peruntukkannya, diharapkan ada
kebijaksanaan. Apabila soal kebersihan, tentu bisa diperbaiki.
"Jadi dicarikan tempat dong, jangan di Marunda," imbuh tokoh Tanah Abang ini.
Dani
sudah bicara dengan wali kota Jakpus, dan kini tengah dicarikan solusi.
Dirinya sudah bicara juga dengan tokoh di Tanah Abang mulai dari Bang
Ucu, Haji Lulung, dan yang lainnya.
"Sudah ada solusinya, nanti akan ada pengelolaan limbah yang baik," tuturnya tanpa merinci solusi yang dihasilkan.
Rumah
potong hewan yang menempati Blok G ini kini sudah digusur. Pemprov DKI
menilai kawasan itu sudah tak layak menjadi lokasi rumah pemotongan
hewan. Pemprov akan memindahkan rumah potong hewan itu ke tempat yang
bukan di tengah-tengah pemukiman padat penduduk.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar