Selasa, 20 Agustus 2013

Dani Anwar: Pendukung Jokowi Gelap Mata, Nggak Tahu Kondisi Tanah Abang

Jakarta - Senator yang juga anggota DPD DKI Dani Anwar mempersoalkan penertiban yang dilakukan Jokowi-Ahok di Tanah Abang, Jakpus. Bukan soal PKL yang dia permasalahkan, tapi rumah potong hewan yang dipindahkan.

"Pendukung Jokowi gelap mata, nggak tahu posisi. Disangkanya rumah potong hewan bergabung dengan pedagang kaki lima," jelas Dani yang 2014 maju menjadi anggota DPR lewat PKS ini saat berbincang, Selasa (20/8/2013).

Dani menjelaskan, rumah potong hewan ada di Blok G. Logikanya, rumah potong hewan yang sebagian besar milik warga Tanah Abang itu tidak menyebabkan kemacetan.

"Concern saya tidak semena-mena, berikan alternatif buat mereka," tuturnya.

Memang, kalau wilayah itu tidak sesuai peruntukkannya, diharapkan ada kebijaksanaan. Apabila soal kebersihan, tentu bisa diperbaiki.

"Jadi dicarikan tempat dong, jangan di Marunda," imbuh tokoh Tanah Abang ini.

Dani sudah bicara dengan wali kota Jakpus, dan kini tengah dicarikan solusi. Dirinya sudah bicara juga dengan tokoh di Tanah Abang mulai dari Bang Ucu, Haji Lulung, dan yang lainnya.

"Sudah ada solusinya, nanti akan ada pengelolaan limbah yang baik," tuturnya tanpa merinci solusi yang dihasilkan.

Rumah potong hewan yang menempati Blok G ini kini sudah digusur. Pemprov DKI menilai kawasan itu sudah tak layak menjadi lokasi rumah pemotongan hewan. Pemprov akan memindahkan rumah potong hewan itu ke tempat yang bukan di tengah-tengah pemukiman padat penduduk.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar