Jakarta - Pemprov DKI terus berupaya menjadikan Jakarta
sebagai tujuan investasi. Untuk mempersiapkan sumber daya manusianya,
grup perusahaan besar pun diharapkan ikut terlibat merancang kurikulum
Sekolah Menengah Kejuruan (SMK).
"Misalnya kita kontak Astra.
Kita nggak mau SMK kita belajar sesuatu yang tidak dipakai pabrik
otomotif di sini. Lebih baik kontak dengan mereka kamu pengen kurikulum
seperti apa," jelas Ahok di Balai Kota DKI, Jalan Medan Merdeka Selatan,
Selasa (20/8/2013).
Ahok mengatakan, bagian Pemprov DKI adalah
menyediakan sekolah dan guru. Sedangkan kurikulumnya diserahkan kepada
grup-grup perusahaan otomotif, disesuaikan dengan kebutuhannya
"Daihatsu, Toyota, mobil Eropa seperti apa. Kelas ini urusan Toyota misalnya. Kita adakan kurikulum SMK," lanjutnya.
Menurutnya,
saat ini kurikulum yang ada masih terlalu umum. Sehingga perusahaan
masih harus mengadakan pelatihan kepada pekerja barunya.
"Penyesuaian lagi uang lagi, ngapain training orang lagi. Jadi lulusan SMA di DKI bisa lulus," imbuhnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar