Jakarta - Ketua Dewan Pertimbangan Golkar Akbar
Tandjung menyebut ada masalah di kepemimpinan Ketua Umum Golkar Aburizal
Bakrie (Ical). Disebut ada masalah pelunasan janji pemberian dana
bantuan untuk kader Golkar daerah. Ketua DPP Golkar Rully Chairul Azwar
mengamini ada masalah dana, namun menepis anggapan masalah itu sampai
mengguncang kepemimpinan Ical.
"Soal dana itu dari dulu, masalah
klasik. Orang menganggap DPD Golkar agak manja, apa-apa tergantung
pusat. Tapi itu nggak semua daerah, ada juga yang bisa mandiri," kata
Rully kepada wartawan di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Selasa
(20/8/2013).
Rully mengatakan DPP Golkar memang akan memberikan
bantuan dana bagi kepengurusan daerah. Namun, dia menambahkan, selaiknya
kader Golkar di daerah berupaya untuk mandiri dalam mencari dana.
"Kita latih mereka untuk mandiri, jangan tergantung pusat," ujarnya.
Sebab,
Rully mengatakan anggaran untuk persiapan mengikuti pemilu sangat
besar. Dia menilai akan lebih baik jika kader di daerah bisa kreatif
mencari dana mandiri.
"Kebutuhannya besar, untuk saksi saja, dana yang dibutuhkan Rp 120 miliar.
Ketua
Wantim Golkar Akbar Tandjung mengungkap keluhan kader di daerah terkait
kepemimpinan Ketum Ical. Keluhan tersebut terkait dana bantuan untuk
DPD yang belum kunjung diberikan, menurut Wasekjen Golkar Tantowi Yahya,
Ical tak pernah lari dari tanggung jawab.
Konon dana bantuan
untuk DPD Golkar tersebut dijanjikan Ical saat deklarasi pencapresannya
setahun lalu. Kala itu Ketua DPD yang hadir sudah sumringah menanti
bantuan dana pasca deklarasi capres Golkar tersebut.
Menurut Wasekjen PD Tantowi Yahya, bantuan tersebut tentunya akan diberikan. Namun butuh waktu sebelum semua DPD menerimanya.
"Tidak
semua bisa diselesaikan dalam waktu bersamaan, tapi ada upaya
penyelesaian. Kalau ada DPD yang belum mendapatkan, itu ketua umum tidak
lari dari tanggung jawabnya, hanya belum dibayar," kata Tantowi saat
berbincang dengan detikcom, Minggu (18/8/2013).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar