Sinai, - Mesir terus memanas. Seorang pejabat Israel
mengatakan, Israel dan negara-negara Barat harus mendukung militer
Mesir. Hal ini disampaikan pejabat Israel tersebut setelah 24 polisi
Mesir tewas dalam serangan militan di wilayah Sinai, Mesir yang
berbatasan dengan Israel.
Menurut pejabat Israel yang tidak
disebut namanya itu, dengan tidak mengancam atau membahayakan militer
Mesir, maka Amerika Serikat dan Uni Eropa bisa membantu Mesir kembali ke
jalurnya.
"Nama permainannya sekarang bukan demokrasi," kata
pejabat Israel tersebut seperti dikutip media Israel, Jerusalem Post dan
dilansir kantor berita AFP, Selasa (20/8/2013).
"Nama
permainannya adalah perlunya negara yang berfungsi. Setelah kita
mengembalikan Mesir ke jalurnya, barulah kita bisa bicara soal memulai
kembali proses demokrasi di sana," imbuh pejabat tersebut.
Krisis
di Mesir telah meningkatkan kekhawatiran Israel. Khususnya dikarenakan
meningkatnya kekerasan di wilayah semenanjung Sinai, yang berbatasan
dengan Israel dan Jalur Gaza. Israel dan Mesir, yang pada tahun 1979
menjadi negara Arab pertama yang menandatangani perjanjian damai dengan
Israel, berkoordinasi erat soal aktivitas militer di Sinai.
Sebelumnya
pada Senin, 19 Agustus kemarin, para militan menembakkan granat-granat
berpeluncur roket ke dua bus berisi aparat polisi Mesir. Akibatnya, 24
polisi Mesir tewas dalam insiden di Sinai tersebut.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar