Jakarta - Wakil Menteri Hukum dan HAM Denny Indrayana
mengaku tak ambil pusing kasus kerusuhan di lembaga pemasyarakatan (LP)
jadi modal serangan politik terhadap pemerintah. Wamen Denny menegaskan
kementeriannya tetap fokus membenahi dan menertibkan pelanggaran di LP.
"Saya
nggak ingin lari-lari ke sana. Konsentrasi saja kerja," kata Denny
menjawab pertanyaan wartawan di kantornya, Jl HR Rasuna Said, Jaksel,
Senin (19/8/2013).
Denny mengatakan, kementeriannya tengah
berupaya membenahi kekurangan LP termasuk menertibkan pelanggaran yang
kerap dijumpai di balik jeruji sel. "Penanganan Lapas tidak bisa
dipecah-pecah konsentrasinya. Kalau bicara politik terserahlah
orang-orang politik," tuturnya.
Karena itu Denny mengganggap
wajar kritikan dari anggota dewan terhadap kementeriannya. "Kalau
anggota DPR bilang seperti itu, itu cara mengkritik kami," ujarnya.
"Yang pasti kalau saya korupsi silakan saja dihajar, tapi Insya Allah
integritas kami pegang," sambung dia.
Menurutnya, munculnya
gangguan ketertiban hingga kerusuhan disinyalir terjadi karena aadanya
perlawanan kelompok napi atau tahanan yang tak nyaman dengan upaya
penertiban yang dilakukan Kementerian Hukum dan HAM.
"Justru
karena upaya pembenahan giat dilakukan, anti HP, anti pungli dan anti
narkoba, justru ada zona nyaman terganggu sehingga timbul gangguan
keamanan dan ketertiban," ujarnya.
Denny juga menegaskan, aturan
pengetatan pemberian remisi terhadap napi korupsi, teroris dan narkotika
dalam PP 99/2012 tetap diberlakukan. "Pak Menteri dan saya terus
berkomunikasi untuk tidak akan mundur. Kalau ada gangguan, penertiban
tetap dilakukan," tegasnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar